Home
»
Posts filed under
Kisah Inspiratif
Dari kisah nyata seorang guru.Di
suatu sekolah dasar, ada seorang guru yang selalu tulus mengajar dan
selalu berusaha dengan sungguh-sungguh membuat suasana kelas yang baik
untuk murid-muridnya
Ketika guru itu menjadi wali kelas 5, seorang anak–salah satu murid
di kelasnya– selalu berpakaian kotor dan acak-acakan. Anak ini malas,
sering terlambat dan selalu mengantuk di kelas. Ketika semua murid yang
lain mengacungkan tangan untuk menjawab kuis atau mengeluarkan pendapat,
anak ini tak pernah sekalipun mengacungkan tangannya.
Guru itu mencoba berusaha, tapi
ternyata tak pernah bisa menyukai anak ini. Dan entah sejak kapan, guru
itu pun menjadi benci dan antipati terhadap anak ini. Di raport tengah
semester, guru itu pun menulis apa adanya mengenai keburukan anak ini.
Suatu hari, tanpa disengaja, guru itu melihat catatan raport anak ini
pada saat kelas 1. Di sana tertulis “Ceria, menyukai teman-temannya,
ramah, bisa mengikuti pelajaran dengan baik, masa depannya penuh
harapan,”
“..Ini pasti salah, ini pasti catatan raport anak lain….,” pikir guru
itu sambil melanjutkan melihat catatan berikutnya raport anak ini.
Di catatan raport kelas 2 tertulis, “Kadang-kadang terlambat karena harus merawat ibunya yang sakit-sakitan,”
Cerita Inspiratif Guru & Murid
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Updated at:
1:23:00 AM
TES
»
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Cerita Inspiratif Hidup ini berdasarkan
Kisah nyata ini datang dari Negara Jepang. Guru ini mampu merasakan
kalau waktunya hidup didunia tidak lama lagi, sehingga ia memberikan
pekerjaan rumah terakhir bagi para muridnya yang membuat banyak orang
terharu. Sebelum Guru istimewa tersebut menghembuskan nafas terakhirnya,
dirinya masih sempat memberikan PR untuk para siswanya. Jika umumnya
para siswa acuh dan malas mengerjakan PR tetapi untuk PR yang satu ini
tidak membuat para siswanya acuh, melainkan menangis saat melihat PRnya.
Dengan sebauh kapur Guru tersebut mulai menuliskan PR tersebut di papan
tulis, ia menuliskan PR tersebut sebagai tugas terakhir kepada
murid-muridnya.
Berikut tugas yang diberikan sang guru:
"PR terakhir ini tidak ada batas waktu.Jadilah orang yang bahagia.
Saat kalian mengerjakan tugas ini, mungkin aku sudah ada di surga.
Tidak usah buru-buru mengerjakannya.
Kalian bebas menggunakan waktu yang kalian dimiliki.
Tapi suatu hari, tolong kumpulkan dan katakan padaku,
“Aku sudah melakukannya. Aku sudah bahagia”.
Aku akan menunggunya."
PR dari Cerita Inspirasi Hidup
ini Tentu saja menjadi PR terakhir yang paling mengharukan didunia.
Bahkan ada salah satu akun twitter membagikan foto PR terakhir yang
diambil dari papan tersebut. Guru yang menuliskan tugas tersebut baru
saja meninggal. Namun apa yang ia sempat lakukan di saat -saat
terakhirnya sungguh sangat mengesankan. Ia benar-benar melakukan
tugasnya sebagai guru, yaitu memastikan bahwa anak didiknya bukan hanya
belajar atas tuntutan akademis melainkan juga untuk menjadi seorang yang
bahagia.
TES
1:08:00 AM
NJW Magz
Bandung Indonesia
PR Terakhir yang Mengharukan dari Seorang Guru
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Updated at:
1:08:00 AM
TES
»
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Profesor: "Apakah Tuhan menciptakan segala yg ada?"
Mahasiswa: "Betul, Dia yg menciptakan semuanya."
"Tuhan menciptakan smuanya??" tanya profesor sekali lagi.
"Ya prof, semuanya," kata mahasiswa itu.
Prof: "Jika Tuhan mnciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan..."
Mahasiswa
itu terdiam & tdk bisa menjawab hipotesis profesor tersebut. Ada
mahasiswa lain berkata, "Prof, boleh saya bertanya sesuatu ?"
"Tentu saja," jawab si Profesor.
Mahasiswa : "Prof, apakah dingin itu ada?"
"Pertanyaan macam apa itu ? Tentu saja dingin itu ada."
Mahasiswa itu menyangkal, "Kenyataannya, Prof, dingin itu tdk ada. Menurut hukum fisika, yg kita anggap dingin itu adlh ketiadaan panas. Suhu-460F adalah ketiadaan panas sama sekali & semua partikel menjadi diam & tdk bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin utk mendeskripsikan ketiadaan panas".
Mahasiswa itu melanjutkan, "Prof, apakah gelap itu ada ?"
Prof itu menjawab, "Tentu saja itu ada."
Mahasiswa
itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Prof. Gelap itu jg tdk ada.
Gelap adalah keadaan dimana tdk ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari,
gelap tidak.
Kita bisa menggunakan prisma Newton utk memecahkan cahaya jadi beberapa warna & mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tak bisa mengukur gelap.
Seberapa gelap suatu ruangan diukur dg berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut.
Kata gelap dipakai manusia utk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.."
Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Prof, apakah kejahatan itu ada?"
Dgn bimbang prof itu menjawab, "Tentu saja!"
Mahasiswa
itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Prof. Kejahatan itu TIDAK ADA.
Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan
adalah kata yg dipakai manusia utk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan,
Tuhan tak menciptakan kejahatan.
Kejahatan adalah hasil dari tak adanya Tuhan dihati manusia..."
Profesor itupun terdiam...:
TES
8:03:00 AM
NJW Magz
Bandung Indonesia
Percakapan Professor dengan seorang mahasiswa
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Updated at:
8:03:00 AM
TES
»
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Suatu Ketika,
Ada Murid kelas 3 SD yang sama, mereka memiliki cita-cita yang sama pula
yaitu menjadi badut.
Guru Senior pasti mencela, “Tidak mempunyai
cita-cita yang luhur, anak yang tidak bisa dibina!”
Sedangkan guru Muda akan bilang, “Semoga Anda membawakan kecerian bagi seluruh dunia!”
Terkadang orang yang lebih tua, bukan hanya lebih banyak menuntut daripada memberi semangat, malahan sering membatasi definisi keberhasilan dengan arti yang sempit.
TES
7:22:00 AM
NJW Magz
Bandung Indonesia
Sedangkan guru Muda akan bilang, “Semoga Anda membawakan kecerian bagi seluruh dunia!”
Terkadang orang yang lebih tua, bukan hanya lebih banyak menuntut daripada memberi semangat, malahan sering membatasi definisi keberhasilan dengan arti yang sempit.
Motivasi Seorang Guru
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Updated at:
7:22:00 AM
TES
»
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Alkisah Socrates masuk Islam. Kemudian selagi ngabuburit di Indonesia
bersama gebetannya, datanglah waktu sholat maghrib. Maka Socrates
menyempatkan mampir di sebuah masjid. Sedangkan si pacar menunggu di
warung terdekat.
Lalu ia ikut sholat berjamaah. Karena baru
muallaf ia berusaha keras agar bisa terlihat tenang seperti orang Islam
lainnya. Dari awal hingga akhir, ia praktikkan semua ajaran yang ia
pelajari dari guru-guru atau buku-buku mengenai keIslaman. Karena basicnya
Socrates seorang filosuf, maka tidak terlalu sulit baginya untuk terus
menambah khazanah keilmuan agama barunya tersebut. Apalagi soal rukun
Islam yang di dalamnya terdapat perintah sholat lima waktu. Seluruh
referensi tentang salah satu kewajiban umat Islam itu terus tergali dan
tersimpan dalam benaknya lekat-lekat. Tinggal bagaimana ilmu-ilmu itu
dapat disinkronisasi dengan kondisi batin ketika sedang sholat, agar ia
dapat mengalami apa yang dinamakan khusyu’, demikian menurut
pendapatnya.
Ketika akhir salam dan sholat selesai, segera si
filosuf ini membaca zikir yang sesuai dengan apa yang ia pelajari dari
hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Aisyah. Tetapi tiba-tiba seseorang
mencolek bahunya terus menerus. Karena Socrates merasa terganggu, ia
torehkan pandangannya kepada si pencolek.
“Ada apa, Pak?” Tanya Socrates.
“Kalau habis sholat, salaman dulu sama yang di sebelah, depan dan belakang.” Jawab orang tersebut setengah berbisik.
“Bukannya kalau di teorinya habis sholat itu zikir ya, pak?” Ujar Socrates setengah berbisik.
“Yeee… Salaman dulu atuh.”
“Salaman bagian dari sholat ya pak?”
“Nggak afdhol nanti kalau nggak salaman.”
“Hah,
apa bener, pak?” Setengah kaget cengok dan merasa ritual meraih
kekhusyu’an yang susah payah dilakukannya pas sholat tadi gagal total.
“Iya bener, lihat tuh Kyainya saja di depan salaman, masak anda tidak. Anda belajar agama dari Kyai bukan?”
“Iya sih pak.”
“Nah, dimana-mana Kyai tuh habis sholat salaman, makanya kita juga harus begitu.”
“Ooo..” Socrates tertegun dengan ceramah dari seseorang disebelahnya yang ternyata merangkap Ustaz di masjid tersebut.
“Lagipula nanti kalau anda nggak salaman setelah sholat, bisa nggak mendapatkan berkah orang-orang yang sholat.”
“Oh, berkah ya pak, tapi kok gak ada tumpukan karton nasi-nasi.”
“Itu berkat, bukan berkah atuh. Beda lagi.”
“Iya,
iya, maaf pak, saya cuma baru tahu aja nih ilmu baru dari bapak,
biasanya di buku dan kitab-kitab tentang rukun dan tuntunan sholat Nabi,
nggak ada ritual salaman sehabis sholat, tapi baru tahu aja nih.”
“Nah, kan karena anda baru tahu maka amalkan. Mengamalkan amal baik itu kan berpahala, betul nggak?”
“Hmm… Hmmm…” Gumam Socrates seraya mengangguk-angguk meski masih ada beberapa pertanyaan bingung di kepalanya.
“Tapi pak, kalau pas saya sholat di sana, nggak ada salaman habis sholat kaya di sini?” Tanya Socrates.
“Di
sana berbeda, masjidnya saja beda, lagipula di sana pengamalan amal
sholihnya kurang, jadi nggak mau susah-susah, mau yang gampang dan
ringkas saja.”
“Jadi di sana nggak mau ngamalin amal sholih yang kecil-kecil seperti salaman habis sholat, ya pak.”
"Jangan
bilang-bilang ya, kalau kamu shalat di masjid dekat kampus yang itu
tuh, nanti kamu bisa dibilang sesat kalau sehabis shalat pakai salaman
segala."
"Ada juga ya pak yang kaya begitu?"
“Iya. Itu bedanya di sini dan di sana.”
“Memangnya di sana masjid apa, pak?”
“Ada
banyak, kalau di dekat poskamling, Masjid Muhammadiyah. Kalau di dekat
pasar, Masjid PKS. Kalau di samping lapangan Masjid Persis, kalau yang
suka sesat-sesat tadi masjid wahhabi namanya, terus sama yang di sini
nih, Masjid NU.”
“Ooo… Begitu. Oya Pak, ngomong-ngomong terima kasih, Pak. Saya mau pergi dulu.”
“Lho,
kok buru-buru? Obrolan kita belum selesai lho! Memangnya saudara mau
kemana sebenarnya?” Tanya Bapak itu mencegah lawan diskusinya untuk
beranjak pergi.
“Maaf Pak, Sepertinya saya salah masuk, padahal
tadi saya lagi cari masjid orang Islam, permisi. Punten, Pak.” Ujar
Socrates dengan nada sopan sambil ngeloyor pergi setelah permisi.
TES
4:54:00 AM
NJW Magz
Bandung Indonesia
Kisah Socrates Jadi Muallaf
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Updated at:
4:54:00 AM
TES
»
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa
yang kita miliki :
Cinta dan penyesalan ( Cerita Inspiratif )
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Updated at:
1:27:00 AM
TES
»
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Gadis kecil itu sedang bersiap-siap ke sekolah, ia menghabiskan sarapan paginya penuh semangat. Hari ini adalah hari dimana ia harus berbicara tentang ayah. Ibu kelihatan kuatir karena tahu apa yang hadapi putrinya nanti. Ia berbisik agar si kecil yang ceria tak usah masuk sekolah saja hari ini, tetapi si anak berkuncir dua itu hanya tertawa dan berkata ini’”ini kesempatan memberitahu teman-temanku siapa sebenarnya ayahku, ibu” Mereka tiba di ruang pertemuan sekolah. Ruangan itu ramai dengan para ayah yang menemani putra-putri mereka, malah beberapa dari ibu mereka juga ikut mendampingi. Hanya si gadis kecil yang duduk bersama ibunya. Ibunya menunduk menyembunyikan kegalauan sementara si putri sibuk menyapa teman-temannya dengan riang. Satu persatu anak-anak maju ke depan, bercerita tentang ayah mereka. Si gadis kecil memperhatikan dengan seksama membuat si ibu semakin gundah. Tangannya yang gemetar tak mampu mengusir kekuatiran menunggu giliran si gadis kecil. Akhirnya tibalah giliran si gadis kecil. Saat ia berdiri, sang ibu sempat ragu namun si gadis kecil meraih tangannya dan mengajaknya ke depan. Mereka berjalan di tengah pandangan sinis orang-orang yang berbisik “ayah macam apa yang tak bisa menemani putrinya di hari sepenting ini.” Si ibu duduk di mana seorang ayah seharusnya duduk menemani si gadis kecil dan di depannya si gadis kecil memulai kisahnya tentang ayah.
“Ayah yang kukenal bukanlah ayah yang menemaniku bermain bola, bukan ayah yang bisa menciumku setiap saat dia inginkan, bukan ayah yang bisa kusambut ketika ia pulang kerja, juga bukan ayah yang bisa membelaku saat aku diganggu anak yang nakal, dia juga bukan ayah yang bisa menemaniku saat aku sedang sakit, bahkan ayah tak pernah mengucapkan selamat ulang tahun untukku walaupun sekali saja. Tetapi bukan karena ayahku jahat atau terlalu mementingkan pekerjaannya, ayahku mungkin terlalu baik hingga Tuhan ingin ayah bersamaNya. Aku tak membenci Tuhan karena aku tahu Tuhan sangat sayang padaku dan Ayah, Tuhan pasti punya rencana lain untuk kami hingga ia memisahkan aku dan ayah.” Gadis kecil terdiam dan memandang kesekelilingnya, menatap wajah-wajah di hadapannya, “Ayah memang tak pernah ada di sisiku, tapi ia menemaniku setiap saat. Setiap kali aku bersedih, aku hanya tinggal menutup mataku sejenak dan memanggil namanya. Ia akan datang meskipun cuma aku yang tahu karena hatiku merasakannya. Ketika aku rindu menatap wajahnya, foto ayah akan menemaniku dalam tidur. Ayah memang tak bisa mengajariku bermain ataupun belajar, tapi ia mengajariku menjadi anak yang mandiri karena aku tak punya ayah yang membantuku, aku belajar menjadi anak yang berani karena tak ada ayah yang membelaku, aku belajar menjadi anak berprestasi karena aku ingin ayahku bangga di surga sana, aku ingin berhasil menjadi dokter karena aku ingin ibu punya alasan untuk melanjutkan hidupnya.” Lalu ia diam sejenak, menutup mata dan berbisik, “aku beruntung karena ada ibu yang menemaniku, yang membantuku mengenal ayah sejak aku bayi dan aku tahu ayah ada di sini, melihatku dengan senang karena aku sudah memperkenalkannya pada semua agar semua orang tahu betapa berartinya ayah bagiku. Suatu hari nanti jika aku bisa bertemu dengannya di surga, aku akan berkata aku mencintainya dan selalu bangga menjadi anaknya.”
Arti Ayah untuk seorang Gadis kecil
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Updated at:
8:34:00 AM
TES
»
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Di pagi hari yang cerah Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah mewah. Suatu ketika, anak kecil pemilik rumah mewah itu keluar dan lupa menutup pintu rumah kembali. Karna itulah seekor lalat bergegas terbang dan memasuki rumah mewah itu. Si lalat dengan sigapnya dan tanpa fikir panjang langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat. Si lalat pun ngomong sendiri "Saya udah bosan makan di tempat sampah-sampah itu melulu, ini saatnya bagi saya menikmati makanan segar dan lezat," katanya. Setelah perutnya kenyang dan kepalanya kunang-kunang kebanyaan makan , si lalat dengan segera ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun malang bagi si lalat ternyata pintu kaca itu telah terutup begitu rapat. maka Si lalat pun hanya bisa hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka. Si lalat tanpa putus asa terbang di sekitar kaca, dan sesekali menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan. Keesokan harinya tepatnya di pagi hari yang cerah, nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai. Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka. Dalam perjalanan pulang, seekor semut kecil yang lugu bertanya kepada rekannya yang lebih tua, "Ada apa dengan lalat ini? Mengapa dia sekarat?".
"Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita semua." Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi, "Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?" Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab, "Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama." Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan intonasi dan nada lebih serius, "Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini." Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda." kadang kala seseorang melakukan seseuatu dengan cara yang sama dan engan untuk berinovasi sehingga cara yang mereka lakukan sudah ketingalan zaman sehingga dapat merugikan mereka sendiri. Ini hanya sekedar Ilustrasi yang bertujuan memberi kita semangat, Bukan hanya sekedar dongeng anak-anak yang tidak ada pesan moral sedikit pun didalamnya. Thanks sobat-sobat yang sudah baca cerita singkat dari dunia semut ini.
TES
8:34:00 AM
NJW Magz
Bandung Indonesia
Kisah Inspiratif Dari Seekor Anak Semut
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Updated at:
8:34:00 AM
TES
»
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Gadis kecil itu sedang bersiap-siap ke sekolah, ia menghabiskan sarapan
paginya penuh semangat. Hari ini adalah hari dimana ia harus berbicara
tentang ayah. Ibu kelihatan kuatir karena tahu apa yang hadapi putrinya
nanti. Ia berbisik agar si kecil yang ceria tak usah masuk sekolah saja
hari ini, tetapi si anak berkuncir dua itu hanya tertawa dan berkata
ini’”ini kesempatan memberitahu teman-temanku siapa sebenarnya ayahku,
ibu”
Mereka tiba di ruang pertemuan sekolah. Ruangan itu ramai dengan
para ayah yang menemani putra-putri mereka, malah beberapa dari ibu
mereka juga ikut mendampingi. Hanya si gadis kecil yang duduk bersama
ibunya. Ibunya menunduk menyembunyikan kegalauan sementara si putri
sibuk menyapa teman-temannya dengan riang.
Satu persatu anak-anak maju ke depan, bercerita tentang ayah mereka.
Si gadis kecil memperhatikan dengan seksama membuat si ibu semakin
gundah. Tangannya yang gemetar tak mampu mengusir kekuatiran menunggu
giliran si gadis kecil.
Akhirnya tibalah giliran si gadis kecil. Saat ia berdiri, sang ibu
sempat ragu namun si gadis kecil meraih tangannya dan mengajaknya ke
depan. Mereka berjalan di tengah pandangan sinis orang-orang yang
berbisik “ayah macam apa yang tak bisa menemani putrinya di hari
sepenting ini.” Si ibu duduk di mana seorang ayah seharusnya duduk
menemani si gadis kecil dan di depannya si gadis kecil memulai kisahnya
tentang ayah.
“Ayah yang kukenal bukanlah ayah yang menemaniku bermain bola, bukan
ayah yang bisa menciumku setiap saat dia inginkan, bukan ayah yang bisa
kusambut ketika ia pulang kerja, juga bukan ayah yang bisa membelaku
saat aku diganggu anak yang nakal, dia juga bukan ayah yang bisa
menemaniku saat aku sedang sakit, bahkan ayah tak pernah mengucapkan
selamat ulang tahun untukku walaupun sekali saja. Tetapi bukan karena
ayahku jahat atau terlalu mementingkan pekerjaannya, ayahku mungkin
terlalu baik hingga Tuhan ingin ayah bersamaNya. Aku tak membenci Tuhan
karena aku tahu Tuhan sangat sayang padaku dan Ayah, Tuhan pasti punya
rencana lain untuk kami hingga ia memisahkan aku dan ayah.”
Gadis kecil terdiam dan memandang kesekelilingnya, menatap
wajah-wajah di hadapannya, “Ayah memang tak pernah ada di sisiku, tapi
ia menemaniku setiap saat. Setiap kali aku bersedih, aku hanya tinggal
menutup mataku sejenak dan memanggil namanya. Ia akan datang meskipun
cuma aku yang tahu karena hatiku merasakannya. Ketika aku rindu menatap
wajahnya, foto ayah akan menemaniku dalam tidur. Ayah memang tak bisa
mengajariku bermain ataupun belajar, tapi ia mengajariku menjadi anak
yang mandiri karena aku tak punya ayah yang membantuku, aku belajar
menjadi anak yang berani karena tak ada ayah yang membelaku, aku belajar
menjadi anak berprestasi karena aku ingin ayahku bangga di surga sana,
aku ingin berhasil menjadi dokter karena aku ingin ibu punya alasan
untuk melanjutkan hidupnya.”
Lalu ia diam sejenak, menutup mata dan berbisik, “aku beruntung
karena ada ibu yang menemaniku, yang membantuku mengenal ayah sejak aku
bayi dan aku tahu ayah ada di sini, melihatku dengan senang karena aku
sudah memperkenalkannya pada semua agar semua orang tahu betapa
berartinya ayah bagiku. Suatu hari nanti jika aku bisa bertemu dengannya
di surga, aku akan berkata aku mencintainya dan selalu bangga menjadi
anaknya.”
Arti Ayah untuk seorang Gadis kecil
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Updated at:
8:34:00 AM
TES
»
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Di pagi hari yang cerah Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di
atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah mewah. Suatu ketika, anak
kecil pemilik rumah mewah itu keluar dan lupa menutup pintu rumah
kembali.
Karna itulah seekor lalat bergegas terbang dan memasuki rumah mewah itu.
Si lalat dengan sigapnya dan tanpa fikir panjang langsung menuju sebuah
meja makan yang penuh dengan makanan lezat.
Si lalat pun ngomong sendiri "Saya udah bosan makan di tempat
sampah-sampah itu melulu, ini saatnya bagi saya menikmati makanan segar
dan lezat," katanya. Setelah perutnya kenyang dan kepalanya
kunang-kunang kebanyaan makan , si lalat dengan segera ingin keluar dan
terbang menuju pintu saat dia masuk, namun malang bagi si lalat ternyata
pintu kaca itu telah terutup begitu rapat. maka Si lalat pun hanya bisa
hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang
melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali
dengan mereka.
Si lalat tanpa putus asa terbang di sekitar kaca, dan sesekali menerjang
kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu
kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari
kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari
makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan.
Keesokan harinya tepatnya di pagi hari yang cerah, nampak lalat itu
terkulai lemas terkapar di lantai. Tak jauh dari tempat itu, nampak
serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk
mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak
mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga
mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang
malang itu menuju sarang mereka.
Dalam perjalanan pulang, seekor semut kecil yang lugu bertanya kepada
rekannya yang lebih tua, "Ada apa dengan lalat ini? Mengapa dia
sekarat?".
"Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini.
Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah
berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak
juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya
jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita semua."
Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan
bertanya lagi, "Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah
berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?"
Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu
menjawab, "Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah
mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang
sama." Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak
seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan intonasi dan nada
lebih serius, "Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara
yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan
seperti lalat ini."
Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya
melakukannya dengan cara yang berbeda." kadang kala seseorang melakukan
seseuatu dengan cara yang sama dan engan untuk berinovasi sehingga cara
yang mereka lakukan sudah ketingalan zaman sehingga dapat merugikan
mereka sendiri.
Ini hanya sekedar Ilustrasi yang bertujuan memberi kita semangat, Bukan
hanya sekedar dongeng anak-anak yang tidak ada pesan moral sedikit pun
didalamnya. Thanks sobat-sobat yang sudah baca cerita singkat dari dunia
semut ini.
TES
8:34:00 AM
NJW Magz
Bandung Indonesia
Kisah Inspiratif Dari Seekor Anak Semut
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Updated at:
8:34:00 AM
TES
»
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)