Home
»
Posts filed under
tips-tips
Kota Surakarta yang lebih di kenal
masyarakat dengan kota Solo merupakan sebuah kota yang kini mengalami
perkembangan yang relativ cepat dari tahun-ketahun , brand nya sebagai kota
wisata budaya Jawa "The Spirit Of Java" sudah melekat dan
begitu dikenal oleh masyarakat luas. Banyak wisatawan manca maupun lokal
berbondong-bondong menuju Solo untuk menyaksikan beberapa festival dan
pagelaran budaya lokal maupun nasional yang diagendakan tiap tahun maupun tiap
bulannya. Inilah daya tarik kota solo sebagai rohnya budaya
Jawa. Namun daripada itu, dampak-dampak yang kurang dikehendaki
kini mulai bermunculan sebagai konsekuesi dari kemajuan kota, lihat
saja jalan-jalan besar di kota ini sekarang mulai mengalami kemacetan
terutama pada jam-jam kerja. Menurut data Jumlah kendaraan di Kota Solo
terus membengkak 7,5% tiap tahun. Bahkan diprediksikan pada lima tahun ke
depan, kota Solo bakal menjadi kota macet parah lantaran jumlah kendaraan saat
ini telah menembus sekitar 297.000 unit. Itupun belum termasuk kendaraan
dari luar Solo yang masuk. Data yang dilansir Dishub Solo melalui Kantor
Bersama Samsat Solo, mencatat jumlah kendaraan di Kota Solo dalam enam tahunbelakangan ini mengalami pertumbuhan hingga mencapai 86.736 unit
kendaraan.(Solopos,21 September 2011). Angka yang cukup besar untuk sebuah kota
dengan luas 44 km2 dengan penduduk 503.421 jiwa (2010. dan kepadatan
penduduk 13.636/km2. (www.surakarta.go.id 2012).
Namun kondisi ini kemudian
memunculkan fenomena2 unik dan kreatif dari masyarakat. Jika kebetulan melintas
di jalan-jalan utama kota Solo kalian pasti bertemu dengan sosok-sosok
orang berseragam mirip petugas polisi. Mereka berdiri di titik-titik
atau perempatan yang rawan kemacetan. Biasanya di tempat-tempat yang belum ada
Traffic Lightnya. Dengan sigap dan tangkas, mereka mengatur arus lalu-lintas
hingga kemacetan tidak berlangsung lama. Merekalah yang dikenal dengan nama
Supeltas, singkatan dari “Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas”. Berasal dari
orang-orang sipil murni. Sebelumnya di kota-kota lain memang sudah ada istilah
Polisi Cepekan, yaitu orang-orang sipil yang memanfaatkan kemacetan untuk
mendapatkan rupiah dengan cara mengatur lalu-lintas.Polisi cepekan itu sering
dituding malah menjadi biang kemacetan lalu-lintas sendiri demi mendapatkan
uang dari pengendara yang melintas. Itulah sebab mengapa mereka dulu dikenal
dengan nama Polisi Cepekan. Karena dalam setiap aksinya mereka menerima atau
bahkan meminta uang receh dari pengendara yang lewat yang merasa telah mereka
bantu.(Koranjuri.com, 3 Januari 2011)
(Gaya unik supeltas kota solo memakai topeng Pak Jokowi dan Pak ahok untuk menghibur pengguna jalan)
Begitu pula awal mula Supeltas di Solo. Mulanya mereka dianggap polisi cepekan.
Namun lambat-laun pendapat masyarakat berubah. Mereka tak sekedar mengatur
lalu-lintas dengan penuh dedikasi tinggi. Mereka tak meminta uang receh atau
bayaran dari pengendara yang lewat. Panas hujanpun mereka rela bertugas. Di
sisi lain, petugas polisi resmi yang seharusnya menjadi pengatur lalu-lintas
merasa terbantu.
Seiring perkembangan, Supeltas
tersebut malah menjadi ikon lalu-lintas kota Solo. Tak lagi dicurigai seperti
masa awal. Masyarakat atau pengendara yang lewat dengan senang hati memberikan
beberapa lembaran rupiah atau receh jika melewati keberadaan mereka. Uang
tersebut sebagai bentuk ucapan terima kasih, atau sekedar rasa simpati atas
perjuangan dan kerelaan mereka. (Koranjuri.com,03 Januari 2011)
(Foto
supeltas yang sedang mengatur lalulintas dengan senyum dan sapa kepada pengguna
jalan)
Dengan Jumlah personil yang kian
bertambah ditiap tahunnya, sedikitnya ada 36 anggota supeltas yang tercatat di
Satlantas Polresta Solo. (Solopos, 21 Januari 2012).Supelatas kini menjadi
fenomena di kota Solo yang sangat menarik untuk dikaji.Keberadaanya mulai
diakui oleh masyarakat. Cara kerja mereka dalam mengatur lalu lintas yang
terbilang unik, nyentrik, ramah dan murah senyum memberi kesan tersendiri bagi pengguna
jalan yang merasakan penat kemacetansaat berkendara. Sudah puluhan orang yang
menekuninya. Mereka Tinggal mencari lokasi strategis yang bisa mereka jadi
lahan untuk pengabdian itu. Entah atas dorongan apa mereka bersedia
melakonikegiatan iniIronis memang, ketika mereka pamit dari rumah untuk
bertugas, namun tak ada kepastian bahwa apa yang mereka perbuat akan membuahkan
senyum. Dari namanya sudah melambangkan jika mereka sedang mengikhlaskan
diri.Tak bergaji. Itulah satu potret keadaan yang ada di negeri ini. sebuah
ironi atau justru sebuah hal yang patut dibanggakan. Bahwa negeri ini masih
memiliki jiwa-jiwa penuh pengabdian yang tanpa pemrih. Atau sebuah klise bahwa
dengan perjuangan yang tak kenal pamrih tersebut maka nasib baik pasti akan
menghampiri. Buah simpati dan keperdulian akan terlahir dijalanan.
(
Kegiatan sosial peduli lingkungan yang dlakukan oleh para supeltas di kota
Solo)
Dengan melihat perilaku2 unik
sekaligus dedikasi mereka, saya sebenarnya sangat berminat untuk
menjadikannya sebagai kajian skripsi saya. Berulangkali saya observasi dan
dokumentasikan apa yang saya temui dilapangan untuk meyakinkan dosen pembimbing
saya. Namun smuanya ditolak mentah mentah. dengan alasan "penelitian
mengenai supeltas itu belum pernah ada"jangan mempersulit diri lah!!
(begitulah kata dosen pembimbing saya). ya sudah kalau begitu memang mahasiswa
selalu kalah kalau lawannya dosen. Begitulah cerita tentang ide judul skripsi
saya mengenai eksistensi dan etos kerja supeltas di kota solo yang gagal saya
kaji, semoga kelak ada dari teman2 yang berminat untuk memakai ide tersebut :)
:D
TES
12:17:00 PM
NJW Magz
Bandung Indonesia
Eksistensi #Supeltas di Kota Solo :)
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Updated at:
12:17:00 PM
TES
»
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Gadis kecil itu sedang bersiap-siap ke sekolah, ia menghabiskan sarapan paginya penuh semangat. Hari ini adalah hari dimana ia harus berbicara tentang ayah. Ibu kelihatan kuatir karena tahu apa yang hadapi putrinya nanti. Ia berbisik agar si kecil yang ceria tak usah masuk sekolah saja hari ini, tetapi si anak berkuncir dua itu hanya tertawa dan berkata ini’”ini kesempatan memberitahu teman-temanku siapa sebenarnya ayahku, ibu” Mereka tiba di ruang pertemuan sekolah. Ruangan itu ramai dengan para ayah yang menemani putra-putri mereka, malah beberapa dari ibu mereka juga ikut mendampingi. Hanya si gadis kecil yang duduk bersama ibunya. Ibunya menunduk menyembunyikan kegalauan sementara si putri sibuk menyapa teman-temannya dengan riang. Satu persatu anak-anak maju ke depan, bercerita tentang ayah mereka. Si gadis kecil memperhatikan dengan seksama membuat si ibu semakin gundah. Tangannya yang gemetar tak mampu mengusir kekuatiran menunggu giliran si gadis kecil. Akhirnya tibalah giliran si gadis kecil. Saat ia berdiri, sang ibu sempat ragu namun si gadis kecil meraih tangannya dan mengajaknya ke depan. Mereka berjalan di tengah pandangan sinis orang-orang yang berbisik “ayah macam apa yang tak bisa menemani putrinya di hari sepenting ini.” Si ibu duduk di mana seorang ayah seharusnya duduk menemani si gadis kecil dan di depannya si gadis kecil memulai kisahnya tentang ayah.
“Ayah yang kukenal bukanlah ayah yang menemaniku bermain bola, bukan ayah yang bisa menciumku setiap saat dia inginkan, bukan ayah yang bisa kusambut ketika ia pulang kerja, juga bukan ayah yang bisa membelaku saat aku diganggu anak yang nakal, dia juga bukan ayah yang bisa menemaniku saat aku sedang sakit, bahkan ayah tak pernah mengucapkan selamat ulang tahun untukku walaupun sekali saja. Tetapi bukan karena ayahku jahat atau terlalu mementingkan pekerjaannya, ayahku mungkin terlalu baik hingga Tuhan ingin ayah bersamaNya. Aku tak membenci Tuhan karena aku tahu Tuhan sangat sayang padaku dan Ayah, Tuhan pasti punya rencana lain untuk kami hingga ia memisahkan aku dan ayah.” Gadis kecil terdiam dan memandang kesekelilingnya, menatap wajah-wajah di hadapannya, “Ayah memang tak pernah ada di sisiku, tapi ia menemaniku setiap saat. Setiap kali aku bersedih, aku hanya tinggal menutup mataku sejenak dan memanggil namanya. Ia akan datang meskipun cuma aku yang tahu karena hatiku merasakannya. Ketika aku rindu menatap wajahnya, foto ayah akan menemaniku dalam tidur. Ayah memang tak bisa mengajariku bermain ataupun belajar, tapi ia mengajariku menjadi anak yang mandiri karena aku tak punya ayah yang membantuku, aku belajar menjadi anak yang berani karena tak ada ayah yang membelaku, aku belajar menjadi anak berprestasi karena aku ingin ayahku bangga di surga sana, aku ingin berhasil menjadi dokter karena aku ingin ibu punya alasan untuk melanjutkan hidupnya.” Lalu ia diam sejenak, menutup mata dan berbisik, “aku beruntung karena ada ibu yang menemaniku, yang membantuku mengenal ayah sejak aku bayi dan aku tahu ayah ada di sini, melihatku dengan senang karena aku sudah memperkenalkannya pada semua agar semua orang tahu betapa berartinya ayah bagiku. Suatu hari nanti jika aku bisa bertemu dengannya di surga, aku akan berkata aku mencintainya dan selalu bangga menjadi anaknya.”
Arti Ayah untuk seorang Gadis kecil
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Updated at:
8:34:00 AM
TES
»
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Di pagi hari yang cerah Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah mewah. Suatu ketika, anak kecil pemilik rumah mewah itu keluar dan lupa menutup pintu rumah kembali. Karna itulah seekor lalat bergegas terbang dan memasuki rumah mewah itu. Si lalat dengan sigapnya dan tanpa fikir panjang langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat. Si lalat pun ngomong sendiri "Saya udah bosan makan di tempat sampah-sampah itu melulu, ini saatnya bagi saya menikmati makanan segar dan lezat," katanya. Setelah perutnya kenyang dan kepalanya kunang-kunang kebanyaan makan , si lalat dengan segera ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun malang bagi si lalat ternyata pintu kaca itu telah terutup begitu rapat. maka Si lalat pun hanya bisa hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka. Si lalat tanpa putus asa terbang di sekitar kaca, dan sesekali menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan. Keesokan harinya tepatnya di pagi hari yang cerah, nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai. Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka. Dalam perjalanan pulang, seekor semut kecil yang lugu bertanya kepada rekannya yang lebih tua, "Ada apa dengan lalat ini? Mengapa dia sekarat?".
"Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita semua." Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi, "Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?" Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab, "Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama." Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan intonasi dan nada lebih serius, "Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini." Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda." kadang kala seseorang melakukan seseuatu dengan cara yang sama dan engan untuk berinovasi sehingga cara yang mereka lakukan sudah ketingalan zaman sehingga dapat merugikan mereka sendiri. Ini hanya sekedar Ilustrasi yang bertujuan memberi kita semangat, Bukan hanya sekedar dongeng anak-anak yang tidak ada pesan moral sedikit pun didalamnya. Thanks sobat-sobat yang sudah baca cerita singkat dari dunia semut ini.
TES
8:34:00 AM
NJW Magz
Bandung Indonesia
Kisah Inspiratif Dari Seekor Anak Semut
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Updated at:
8:34:00 AM
TES
»
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Gadis kecil itu sedang bersiap-siap ke sekolah, ia menghabiskan sarapan
paginya penuh semangat. Hari ini adalah hari dimana ia harus berbicara
tentang ayah. Ibu kelihatan kuatir karena tahu apa yang hadapi putrinya
nanti. Ia berbisik agar si kecil yang ceria tak usah masuk sekolah saja
hari ini, tetapi si anak berkuncir dua itu hanya tertawa dan berkata
ini’”ini kesempatan memberitahu teman-temanku siapa sebenarnya ayahku,
ibu”
Mereka tiba di ruang pertemuan sekolah. Ruangan itu ramai dengan
para ayah yang menemani putra-putri mereka, malah beberapa dari ibu
mereka juga ikut mendampingi. Hanya si gadis kecil yang duduk bersama
ibunya. Ibunya menunduk menyembunyikan kegalauan sementara si putri
sibuk menyapa teman-temannya dengan riang.
Satu persatu anak-anak maju ke depan, bercerita tentang ayah mereka.
Si gadis kecil memperhatikan dengan seksama membuat si ibu semakin
gundah. Tangannya yang gemetar tak mampu mengusir kekuatiran menunggu
giliran si gadis kecil.
Akhirnya tibalah giliran si gadis kecil. Saat ia berdiri, sang ibu
sempat ragu namun si gadis kecil meraih tangannya dan mengajaknya ke
depan. Mereka berjalan di tengah pandangan sinis orang-orang yang
berbisik “ayah macam apa yang tak bisa menemani putrinya di hari
sepenting ini.” Si ibu duduk di mana seorang ayah seharusnya duduk
menemani si gadis kecil dan di depannya si gadis kecil memulai kisahnya
tentang ayah.
“Ayah yang kukenal bukanlah ayah yang menemaniku bermain bola, bukan
ayah yang bisa menciumku setiap saat dia inginkan, bukan ayah yang bisa
kusambut ketika ia pulang kerja, juga bukan ayah yang bisa membelaku
saat aku diganggu anak yang nakal, dia juga bukan ayah yang bisa
menemaniku saat aku sedang sakit, bahkan ayah tak pernah mengucapkan
selamat ulang tahun untukku walaupun sekali saja. Tetapi bukan karena
ayahku jahat atau terlalu mementingkan pekerjaannya, ayahku mungkin
terlalu baik hingga Tuhan ingin ayah bersamaNya. Aku tak membenci Tuhan
karena aku tahu Tuhan sangat sayang padaku dan Ayah, Tuhan pasti punya
rencana lain untuk kami hingga ia memisahkan aku dan ayah.”
Gadis kecil terdiam dan memandang kesekelilingnya, menatap
wajah-wajah di hadapannya, “Ayah memang tak pernah ada di sisiku, tapi
ia menemaniku setiap saat. Setiap kali aku bersedih, aku hanya tinggal
menutup mataku sejenak dan memanggil namanya. Ia akan datang meskipun
cuma aku yang tahu karena hatiku merasakannya. Ketika aku rindu menatap
wajahnya, foto ayah akan menemaniku dalam tidur. Ayah memang tak bisa
mengajariku bermain ataupun belajar, tapi ia mengajariku menjadi anak
yang mandiri karena aku tak punya ayah yang membantuku, aku belajar
menjadi anak yang berani karena tak ada ayah yang membelaku, aku belajar
menjadi anak berprestasi karena aku ingin ayahku bangga di surga sana,
aku ingin berhasil menjadi dokter karena aku ingin ibu punya alasan
untuk melanjutkan hidupnya.”
Lalu ia diam sejenak, menutup mata dan berbisik, “aku beruntung
karena ada ibu yang menemaniku, yang membantuku mengenal ayah sejak aku
bayi dan aku tahu ayah ada di sini, melihatku dengan senang karena aku
sudah memperkenalkannya pada semua agar semua orang tahu betapa
berartinya ayah bagiku. Suatu hari nanti jika aku bisa bertemu dengannya
di surga, aku akan berkata aku mencintainya dan selalu bangga menjadi
anaknya.”
Arti Ayah untuk seorang Gadis kecil
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Updated at:
8:34:00 AM
TES
»
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Di pagi hari yang cerah Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di
atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah mewah. Suatu ketika, anak
kecil pemilik rumah mewah itu keluar dan lupa menutup pintu rumah
kembali.
Karna itulah seekor lalat bergegas terbang dan memasuki rumah mewah itu.
Si lalat dengan sigapnya dan tanpa fikir panjang langsung menuju sebuah
meja makan yang penuh dengan makanan lezat.
Si lalat pun ngomong sendiri "Saya udah bosan makan di tempat
sampah-sampah itu melulu, ini saatnya bagi saya menikmati makanan segar
dan lezat," katanya. Setelah perutnya kenyang dan kepalanya
kunang-kunang kebanyaan makan , si lalat dengan segera ingin keluar dan
terbang menuju pintu saat dia masuk, namun malang bagi si lalat ternyata
pintu kaca itu telah terutup begitu rapat. maka Si lalat pun hanya bisa
hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang
melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali
dengan mereka.
Si lalat tanpa putus asa terbang di sekitar kaca, dan sesekali menerjang
kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu
kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari
kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari
makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan.
Keesokan harinya tepatnya di pagi hari yang cerah, nampak lalat itu
terkulai lemas terkapar di lantai. Tak jauh dari tempat itu, nampak
serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk
mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak
mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga
mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang
malang itu menuju sarang mereka.
Dalam perjalanan pulang, seekor semut kecil yang lugu bertanya kepada
rekannya yang lebih tua, "Ada apa dengan lalat ini? Mengapa dia
sekarat?".
"Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini.
Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah
berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak
juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya
jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita semua."
Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan
bertanya lagi, "Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah
berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?"
Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu
menjawab, "Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah
mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang
sama." Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak
seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan intonasi dan nada
lebih serius, "Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara
yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan
seperti lalat ini."
Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya
melakukannya dengan cara yang berbeda." kadang kala seseorang melakukan
seseuatu dengan cara yang sama dan engan untuk berinovasi sehingga cara
yang mereka lakukan sudah ketingalan zaman sehingga dapat merugikan
mereka sendiri.
Ini hanya sekedar Ilustrasi yang bertujuan memberi kita semangat, Bukan
hanya sekedar dongeng anak-anak yang tidak ada pesan moral sedikit pun
didalamnya. Thanks sobat-sobat yang sudah baca cerita singkat dari dunia
semut ini.
TES
8:34:00 AM
NJW Magz
Bandung Indonesia
Kisah Inspiratif Dari Seekor Anak Semut
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Updated at:
8:34:00 AM
TES
»
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Dalam beberapa waktu lagi kita akan menghadapi bulan suci Ramadhan, dimana umat Islam diwajibkan untuk melaksanakannya. Banyak para ahli yang setuju bahwa puasa akan menjaga tubuh kita dari beberapa penyakit diantaranya :
- Menjaga kadar kolesterol darah
- Mengurangi radikal bebas dalam tubuh
- Mengurangi resiko penyakit diabetes tipe 2
- Menjaga kadar kolesterol darah
- Mengurangi radikal bebas dalam tubuh
- Mengurangi resiko penyakit diabetes tipe 2
Selain itu, seperti dijelaskan oleh dokter Probosuseno SpPD, spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Dr Sardjito, Yogyakarta, ada beberapa manfaat lain dari puasa untuk kesehatan yaitu :
* Mendorong terjadinya rejuvinasi (pergantian) sel-sel tubuh
* Membantu menurunkan tekanan darah bagi yang menderita tekanan darah tinggi. Berat badan juga akan turun.
* Dispepsia (maag) fungsional kebanyakan akan membaik berkat puasa
* Penyakit kulit khususnya jamur akan lebih cepat membaik
* Puasa dapat meningkatkan volume semen, persentase spermatozoa hidup dan jumlah total spermatozoa.
* Mendorong terjadinya rejuvinasi (pergantian) sel-sel tubuh
* Membantu menurunkan tekanan darah bagi yang menderita tekanan darah tinggi. Berat badan juga akan turun.
* Dispepsia (maag) fungsional kebanyakan akan membaik berkat puasa
* Penyakit kulit khususnya jamur akan lebih cepat membaik
* Puasa dapat meningkatkan volume semen, persentase spermatozoa hidup dan jumlah total spermatozoa.
Lakukan dengan benar
Berikut adalah langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan dengan benar sesuai dengan kaidah agama juga kesehatan agar puasa kita memberikan hasil yang optimal :
Berikut adalah langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan dengan benar sesuai dengan kaidah agama juga kesehatan agar puasa kita memberikan hasil yang optimal :
1. Makan dan minum yang cukup, sekitar 8-10 gelas sehari, Minum air di sini tidak selalu berarti air putih semata, tetapi minum teh, susu, jus buah, koktil buah, bahkan kuah sayur juga termasuk dalam jumlah air yang kita konsumsi.
2. Untuk kebutuhan kalori, biasanya wanita membutuhkan kalori sekitar 1.900 kalori, sementara pria 2.100 kalori. Kalori sebanyak ini bisa terpenuhi dari makanan dan minuman yang disantap selama sahur dan buka puasa. Untuk makanan, sebaiknya pilih makanan alami karena lebih aman. Misalnya: karbohidrat diperoleh dari nasi, kentang, mi atau jagung.
Protein dari daging, ikan, tempe, tahu, dan lain-lain. Sedangkan sumber vitamin dan mineral ada pada sayuran dan buah-buahan berwarna kuning, hijau tua, dan merah.
Protein dari daging, ikan, tempe, tahu, dan lain-lain. Sedangkan sumber vitamin dan mineral ada pada sayuran dan buah-buahan berwarna kuning, hijau tua, dan merah.
3. Saat berbuka puasa, hendaknya tidak makan sekaligus banyak, tapi secara bertahap.
Dimulai dengan menikmati makanan ringan atau minuman yang manis-manis. Jika Anda suka kurma, makanlah buah yang berasa manis ini. Selain berguna untuk menyuplai energi, kurma juga kaya kandungan zat gizi seperti kalium, magnesium, niasin, dan serat
Dimulai dengan menikmati makanan ringan atau minuman yang manis-manis. Jika Anda suka kurma, makanlah buah yang berasa manis ini. Selain berguna untuk menyuplai energi, kurma juga kaya kandungan zat gizi seperti kalium, magnesium, niasin, dan serat
4. Sedangkan pada saat sahur, meski kurang bernafsu untuk makan karena rasa kantuk belum hilang, sebaiknya digunakan sebaik-baiknya. Ada anjuran untuk makan sahur selambat mungkin, kira-kira setengah jam sebelum Imsak. Tapi ingat, sebaiknya makan sahur tidak terlalu kenyang, kira-kira sepertiga dari kebutuhan kalori sehari
5. Jika tidak bisa makan nasi dalam jumlah yang cukup banyak (karena ada perubahan pada lambung dan gerakan usus) cobalah untuk makan camilan. Untuk mencegah sembelit, sebaiknya sayur dan buah dikonsumsi setiap hari. Jika perlu mengonsumsi suplemen
6. Istirahat di waktu siang hari. Ini berguna untuk menghindari keluarnya keringat yang sangat banyak
7. Jika ingin olahraga, bisa dilakukan pada sore hari sekitar satu atau setengah jam sebelum berbuka.
Tips Sehat Berpuasa
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)
Updated at:
1:21:00 AM
TES
»
Sinau Sosiologi (Belajar Sosiologi)