Tradisi membangunkan sahur saat ramadhan merupakan keunikan
tersendiri di negera indonesia. tiap daerah berbeda pula tradisinya, ada
yang menggunakan kesenian daerah sendiri, ada juga yang memanfaatkan
teknologi yang sudah berkembang. Inilah 7 cara bangunkan sahur unik di
Indonesia.
Patrol Canmacanan di Situbondo Jawa Timur
Warga situbondo jawa timur memiliki kebiasaan unik setiap subuh saat membangunkan warganya. Mereka menggunakan kesenian khas situbondo yaitu canmacanan, kesenian ini terdiri dari sebuah replika harimau raksasa dan ondel ondel yang di iringi music.
Patrol Canmacanan setiap tahun diadakan di kecamatan kapongan, situbondo, jawa timur. Patrol canmacanan akan berkeliling saat pukul 2 dinihari waktu setempat. Cara ini dinilai efektive membangunkan warga.
Selain suaranya yang menarik, orang yang bangun akan bersemangat untuk menonton rombongan canmacanan yang sedang melewati rumahnya.
Musik Traktor Sawah
Tak kalah unik dengan warga situbondo, sekelompok warga di madiun juga menggunakan traktor pembajak sawah yang dilengkapi gerobak untuk membangunkan music saat sahur. Orang yang menaiki gerobak sambil memainkan music elekton. Di gerobak ini juga terdapat soungsystem agar suara music dan penyanyi bisa terdengar sampai seluruh kampung.Karena bermain music sholawat diatas traktor, tradisi ini dinamakan music traktor sahur. Tradisi yang unik ini awalnya hasil karya kelompok remaja masjid di desa ngelambangan kecamataan gumuh, madiun jawa timur.
Karena caranya sangat menghibur warga, kebiasaan ini pun dilakukan setiap tahun.
Tradisi Klotekan di Yogyakarta
Di kota keraton Yogyakarta tradisi membangunkan sahur di sebut klotekan. Tradisi ini dilakukan oleh pemuda kampung setempat yang berkeliling membelah jalan jalan kota Yogyakarta. Alat yang digunakan merupakan satu set drum yang ditata rapi diatas gerobak. Gerobak itu diikatkan ke sepeda agar mudah menariknya.
Kelompok pemuda ini mulai berkeliling jam 2 dini hari dengan bersepeda dan menabuh drum. Tabuhan drum ini membantu warga untuk bangun lebih awal untuk mempersiapkan sahur. Kebiasaan ini juga dilakukan karena keluhan para warga yang suka telat bangun dan tidak sahur.
Adanya klotekan disambut baik oleh warga Yogyakarta karena mereka bisa terhibur dan juga terjaga dari tidurnya.
Polisi Main Musik Daul, Madura
Bermain music sambil keliling kampung pasti sudah biasa di seluruh desa di Indonesia. namun di pamkesan, yang bermain music adalah para polisi yang sedang patroli sahur. Polisi polisi ini memang sengaja berpatroli untuk mengantisipasi adanya balap liar di bulan ramadhan.
Tradisi bermain music dengan aparat keamanan ini disebut music daul oleh warga pamkesan. Memainkan music daul ini bermula ketika Madura dilanda pemadaman total beberapa tahun yang lalu. Tak disangka, kesenian ini menjadi faforit warga dan diteruskan setiap tahun.
Selain menjaga keamanan daerah, polisi polisi ini juga membaur dengan warga. Mereka tidak mau di cap seram dan ditakuti oleh warga.
Buroq di Brebes, Jawa Tengah
Dari Madura kita beralih ke brebes jawa tengah. di daerah ini ada sebuah desa yang masih mempertahankan tradisi membangunkan sahur dengan menggunakan buroq. Buroq adalah sebuah boneka raksasa yang berbentuk kuning berkepala bidadari dan macan kumbang.
Dengan membawa buroq, mereka berkeliling kampung sambil memainkan music khas pantura. Lagu lagu yang dilantunkan semua bernuansa islami. Selain memainkan music, beberapa kesenian juga mengetuk pintu warga agar benar benar bangun sehingga tidak kesiangan mempersiapkan sahur. Tradisi ini sangat efektive bahkan disukai oleh warga.
Banyak warga yang ketika bangun mengikuti dan meramaikan arak arakan ini sampai music selesai berkeliling.
Pocong Patrol, Banyuwangi
Jika di beberapa tradisi sebelumnya menggunakan music dan kesenian tradisional untuk membangunkan sahur. Warga di kampung baru jajag, banyuwangi punya cara yang lebih creative. Mereka menggunakan mukenah putih milik istri dan bedak untuk menghiasi wajah hingga menjadi seperti pocong.
Para pocong gadungan ini berkeliling dengan berjalan kaki sambil membunyikan alat music patrol. Untungnya, dandanan mereka tidak membuat warga takut, tetapi justru terhibur. Kegiatan ini dimulai pukul satu dinihari hingga menjelang waktu imsyak.
Jika mereka merasa lelah, mereka akan berhenti di pos pos kamling desa sambil bernyanyi membangunkan warga.
Paraga, Makassar
Tradisi yang terakhir ini lebih menunjukkan gerakan akrobatik sambil membangunkan sahur. Tradisi yang disebut dengan paraga ini sudah lama menjadi tradisi khas membangunkan sahur di Makassar. Menjelang sahur, sekelompok pemuda melakukan aksi takraw dengan berbagai gaya sambil diiringi music untuk menarik perhatian warga.
Uniknya, aksi akrobatik ini dilakukan sambil berjalan dan tidak boleh menjatuhkan bola takraw ke tanah. Ada juga formasi piramida manusia yang dibentuk mereka. Semua gerakan ini membutuhkan teknik keseimbangan tubuh dan koordinasi yang kuat. Salah sedikit, para paraga bisa jatuh dan terluka.
Bagi para warga, aksi ini dapat menghibur. Selain membangunkan warga, mereka juga melestarikan budaya khas yang sudah jarang dan mulai sulit di pelajari ini.
Sumber Referensi http://www.asliindonesia.net